Komunitarianisme kewarganegaraan

Communitarianism and Citizenship ( Komunitarianisme dan Kewarganegaraan)

Komunitarianisme adalah kelompok yang memusatkan perhatian kepada komunitas dan masyarakat. Komunitarianisme kontradiktif dengan liberalisme, yang memberi penekanan kepada kebebasan individu sedangkan Komunitarianisme menekankan ketergantungan dan keterikatan individu pada komunitasnya Paham ini menganggap bahwa masyarakat sudah ada, dalam bentuk tradisi-tradisi kultural, praktek-praktek dan pemahaman sosial bersama. Masyarakat tidak perlu didirikan, tapi lebih butuh untuk diakui, dihargai dan dilindungi, dengan cara memperhatikan hak-hak keanggotaan kelompok.
Filsafat Komunitarianisme berasal dari dasar kata komunitarian, istilah tersebut di ciptakan oleh Goodwyn Barmby pada abad ke 20 tepatnya tahun 1840-an. gagasan ini pada dasarnya bertolak belakang dengan paham Liberalisme, Kapitalisme dan Individualisme. ada dua konsep dasar dari perkembangan pemikirannya antara lain.
Pertama, Komunitarianisme filosofis, pemahaman mereka lebih mengedepankan peranan komunitas daripada individu yang membentuk komunitas tersebut. menurut Budiman Sudjatmik, orientasi mereka pada upaya memuaskan kebutuhan seluruh komunitas (terlepas punya daya beli atau tidak), peran aktif negara, serta bersifat holistik atau saling tergantung antar manusia, dan manusia dengan alam.Cara pandang mereka melihat individu memiliki ketergantungan satu-sama lainnya dalam komunitas. menurut mereka, hubungan individu terhadap komunitas bersifat deduktif, karena mereka menganggap individu memiliki kebebasan. individu memiliki hak untuk berbeda pendapat atau menolak pendapat mayoritas komunitas.
Kedua, Komunitarianisme ideologis, pemikirannya banyak di pengaruhi oleh Amitai Etzioni seorang sosiolog Israel-Amerika berkelahiran Jerman pada awal tahun 1990-an. dalam frase ini, pemikiran mereka lebih menekankan pada modal social, menurut mereka modal social sebuah komponen penting dalam pembangunan dan pemeliharaan demokrasi. maksudnya, pemerintah memiliki peran penting sebagai agen pelayan masyarakat, untuk mencapai tujuan yang kompleks itu, pemerintah (public) di perbolehkan bekerja sama perusahaan-perusahaan swasta (privat) selama tidak merugikan masyarakat.
Komunitarianisme  beranggapan kepentingan bersama merupakan kepentingan dari pada individu itu sendiri. sebagai gambaran pemerintah berhak memberlakukan pajak pada setiap warga negararanya (mengambil hak individu/hak negatif), kemudian sebagai timbal baliknya, pemerintah akan mengupayakan dan meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat seperti pendidikan gratis, pemeliharaan kesehatan yang terjangkau, mensubsidi BBM atau pengalihan bantuan kepada masyarakat yang memiliki tingkat kesejahteraan rendah. komunitarian berpandangan individualis akan menghancurkan hubungan kebersamaan yang ada sebelumnya dalam pemerintahan demokrasi. prinsip dari pemikiran mereka adalah individu memiliki hak bilamana di sertai dengan kewajiban akan tanggung jawab sosial individu itu sendiri.
Kaum komunitarian melihat adanya ketimpangan dalam diskursus tentang keadilan yang terlalu melebihkan tentang hak daripada tanggung jawab. Di sini kita harus cermat membedakan antara ‘tanggung jawab’ dan ‘kewajiban’ yang berakar pada pengandaian filosofis yang berbeda.  Tanggung jawab merupakan turunan dari konsepsi manusia  Aristotelian  sebagai  ‘zoon politikon’.  Manusia  disebut  manusia  jika  dia  aktif dalam  kehidupan  politis.  Aspek  keterlibatan  aktif  inilah  yang   dinilai  oleh  kalangan komunitarian telah sirna dari kehidupan manusia modern. Mereka mengerjakan kewajiban tetapi tidak menaruh perhatian yang cukup terhadap proses politis pembuatan kewajiban tersebut.
Secara khusus komunitarianisme menyatakan bahwa liberalisme telah salah dalam memahami kemampuan manusia untuk menentukan nasibnya sendiri. Menurut Taylor, nilai individualisme liberal bersifat atomistic, yang menganggap individu bisa mencukupi diri mereka sendiri di luar masyarakat. Individu menurut liberalisme tidak memerlukan konteks komunitas untuk mengembangkan dan menjalankan kapasitas mereka dalam menentukan dirinya sendiri. Menurut Taylor, kapasitas individu untuk menentukan dan mengembangkan dirinya sendiri justru dapat dijalankan hanya dalam konteks komunitas tertentu, dengan lingkungan sosial tertentu.
komunitarianisme dan liberalisme adalah hal yang kontradiktif karena memiliki sudut pandang yang berbeda dalam menempatkan individu dan komunitas. Liberalisme menfokuskan perhatian kepada otonomi individu, tapi bukan berarti meniadakan komunitas. Yang menjadi perhatian adalah individu-individu yang menjadi anggota dari komunitas, dan komunitas tidak dapat mereduksi keberadaan dan kebebasan individu yang menjadi anggotanya. Di sisi lain, komunitarianisme memfokuskan perhatian kepada komunitas yang menjadi konteks dari keberadaan individu, tapi bukan berarti mengabaikan keberadaan individu itu sendiri. Individu justru dianggap akan otonom dan memiliki kebebasan dan kesamaan sesuai dengan nilai liberalisme jika komunitasnya juga otonom.
Komunitarianisme mendorong orang untuk menerima konsep-konsep kebaikan yang sesuai dengan pandangan hidup masyarakat dan mencegah berbagai konsep tentang kebaikan yang bertentangan dengan pandangan hidup komunitas tersebut. Komunitarianisme menjadikan nilai-nilai komunitas sebagai otoritas yang menetapkan tujuan hidup bagi manusia.
Komunitarianisme tidak langsung mengkritik otonomi individu dalam liberalisme, tapi lebih kepada pengabaiannya terhadap kondisi-kondisi sosial yang diperlukan untuk melatih otonomi tersebut. Padahal otonomi individu menurut mereka hanya dapat dilatih dan dikembangkan pada satu jenis lingkungan tertentu. Untuk otonom atau bebas dalam bertindak, seorang individu harus memiliki beberapa pilihan hidup, dan pilihan hidup ini disediakan oleh komunitasnya. Karena itu, pemerintah harus intervensi untuk menyediakan atau menyokong komunitas yang menyediakan pilihan-pilihan hidup yang memadai, agar otonomi individu dapat terlaksana.
Governmental Communitarianism
Sistem politik yang berbasis masyarakat identik dengan system demokrasi, Dalam hal ini negara berbagi kekuasaan dan peran dengan masyarakat ketika mengelola pemerintahan, termasuk pembangunan dan kebijakan publik. Sedangkan sistem politik yang berbasis pada negara berarti sistem itu otoritarian (monocentris). Formasi negara tersusun secara hirarkhis-sentralistik, yang mengendalikan seluruh kehidupan masyarakat. Negara tidak berbagi kekuasaan dan peran dengan masyarakat. adanya suatu pembatasan hak dasar warga negara. kesimpulannya didalam system yang otoriter, peran negara sangatlah besar dibandingkan peran individu. sebagai timbal baliknya pemerintah akan mengurus semua kebutuhan baik secara social, ekonomi dan politik setiap warga negaranya. Menurut Sutoro Eko, Model tata pemerintahan komunitarian (communitarian governance) yang lebih tepat adalah demokrasi social.





Daftar Pustaka

Engin F isin & Bryan S Turner. 2002. “Handbook of citizenship studies”. London : Sage


Sumber Internet :
 http://id.wikipedia.org/wiki/Komunitarianisme

LAMPIRAN









Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Komunitarianisme kewarganegaraan"

Post a Comment