Fenomena Jokowidodo


Tahun 2014 akan menjadi tahun yang sengit dalam pertarungan politik, para kader, simpatisan bahkan calon Presiden akan disibukkan bergeliat dan bergentayangan demi meraup suara dengan cara apapun demi kemenagan  di pemilu Capres 2014. Beberapa partai bahkan telah merilis para calon yang akan disandingkan dalam pertarungan Kursi No.1 dan 2 di Republik Indonesia. sebut saja Hanura yang telah menobatkan Wiranto bersama Harry Tanoe, lalu Gerindra dengan menobatkan Prabowo, lalu Golkar dengan menobatkan Abu Rizal Bakrie, lalu Nasdem yang menobatkan Surya Paloh, setelah itu ada Demokrat yang mulai giat dengan melakukan Konvensi unutk menobatkan Capres yanag akn diusung sebut saja Dahlan Iskan, Pramono Edhie, Gita Wiryawan, Marzuki Alie.

Namun ada juga partai yang masih meyimpan nama Capres yang akan diusungnya, sebut saja PDIP. PDIP masih dilanda dilema dengan fenomena yang sedang tejadi di Republik ini, fenomena tersebut tak lain adalah "Fenomena Jokowi". begitu banyak lembaga survei yang menyatakan, bila Jokowi majau sebagai Capres 2014, dapat dipastikan ia akan menang dengan mulus. karena beliau dianggap sebagai sosok yang dapat mengenyampingkan para tokoh-tokoh lainnya. layaknya fenomena Jokowi hadir ke masyarakat dengan memberikan berjuta harapan, beliau dianggap sebagai figur yang sangat dekat dengan masyarakat dengan turun langsung dan menanyakan apa yang dibutuhkan masyarakat. Jokowi seakan menjadi idola baru dengan citranya sebagai abdi masyarakat serta dianggap "Capres Setengah Dewa". tentunya akan menarik disimak bagaimana pertarungan politik 2014 bila ia maju sebagai salah satu kandidat untuk merebut posisi orang No.1 di Republik ini.


Sebagaimana yang dilansir di Merdeka.com - Survei Cyrus Network menyebut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden setengah dewa. Alasannya, setiap partai yang mengajukan Jokowi sebagai calon presiden maka elektabilitas partai tersebut akan naik drastis.

Jokowi menolak disebut capres setengah dewa. Dia lagi-lagi menegaskan, tidak peduli dengan banyaknya survei yang menyatakan Jokowi layak sebagai calon presiden.

"Sudah saya bilang, saya itu nggak ngurus survai survei," ujar dia di Balaikota, Jakarta Pusat, Senin (16/12).

Dia mengaku dirinya bukanlah dewa politik yang diagung-agungkan. Bagi Jokowi , dirinya hanya orang biasa seperti manusia-manusia lainnya.

"Saya manusia biasa, makan nasi juga. Kalau setengah dewa nggak makan nasi dong," canda dia.

Sebelumnya, dalam survei yang dilakukan Cyrus Network, Jokowi diperkirakan bakal mudah memenangkan Pilpres 2014. Bahkan, partai yang mencalonkan Jokowi juga akan kena efeknya.

"Jokowi bisa mengangkat suara PDIP ke titik tertinggi yaitu 60 persen. Golkar ke angka potensial tertinggi 53 persen dan Gerindra 48 persen, jika jauh-jauh hari menyatakan diri sebagai satu-satunya partai yang mengusung Jokowi sebagai capres," ujar Direktur Riset Cyrus Network Eko David Dafianto.

Menurut Eko, Jokowi tidak hanya mengangkat citra PDIP sebagai partai pengusungnya. Setiap partai politik yang menggandeng Jokowi bakal ketiban rezeki. Yakni citra partai tersebut akan makin baik.

"Bahkan figur Jokowi bisa mengangkat PBB ( Partai Bulan Bintang ), Partai NasDem dan PKPI ke titik potensial tertinggi di atas 40 persen, ini adalah salah satu fakta bahwa Jokowi adalah capres setengah dewa" jelas Eko.

Karena itu, Jokowi tak perlu risau jika ingin menjadi calon presiden. "Jokowi bisa bergabung ke partai manapun, dan penggabungan diri Jokowi bisa menjadikan partai tersebut sebagai pemenang pemilu," katanya.

Survei ini melibatkan 1.020 responden yang tersebar 33 provinsi. Responden dalam survei ini berusia 17 tahun ke atas atau telah menikah.

Survei dilakukan dua kali, yaitu 21-27 Agustus 2013 dan 13-17 September 2013. Metode survei menggunakan multistage random sampling dan tingkat margin error sebesar 3,1 persen.

Tentunya akan menarik disimak bagaimana pertarungan politik 2014 bila ia maju sebagai salah satu kandidat untuk merebut posisi orang No.1 di Republik ini. semoga dan diharapkan calon terpilih adalah orang-orang yang Amanah serta sadar bahwa pada hakikatnya dan sejatinya mereka adalah "Pelayan Masyarakat", sebagimana yang telah disampikan dalam Pidato Bung Karno, "Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno)






Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Fenomena Jokowidodo"

Post a Comment