[Karya Adhie
Massardie. Dibacakan di depan kantor KPK
Sumber : Waskito, AM. 2011. "Republik Bohong". Jakarta: Pustaka Al-Kautsar
ketika memproses
kriminalisasi pejabat ketua KPK]
Ada
suatu negeri yang dihuni parra bedebah
Lautnya
pernah dibelah tongkat nabi Musa
Nuh
meninggalkan daratannya karena direndam bah
Dari
langit burung-burung kondor jatuhkan bebatuan meyala-nayala
Tahukah
kamu ciri-ciri negeri para bedebah?
Itulah
negeri yang para pemimpinnya hidup mewah
Tapi
rakyatnya makan dari mengais sampah
Atau
jadi kuli di negeri orang yang upahnya serapah dan bogem mentah
Di
negeri para bedebah
Orang
baik dan bersih dianggap salah
Dipenjarakan
hanya karena sering ketemu wartawan
Menipu
rakyat dengan pemilu menjadi lumrah
Karena
hanya penguasa yang boleh marah
Sedang
rakyatnya hanya bisa pasrah
Maka
bila negerimu dikuasai para bedebah
Jangan
tergesa-gesa mengadu kepada Allah
Karena
Tuhan tak akan mengubah suatu kaum
Kecuali
kaum itu sendiri mengubahnya
Maka
bila negerimu dikuasai para bedebah
Usirlah
mereka dengan revolusi
Bila
tak mampu dengan revolusi,
Dengan
demonstrasi
Bila
tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi
Tapi
itulah selemah-lemahnya iman perjuangan
Sumber : Waskito, AM. 2011. "Republik Bohong". Jakarta: Pustaka Al-Kautsar
Belum ada tanggapan untuk "Puisi: "Negeri Para Bedebah""
Post a Comment